Indahnya Perbedaan

Perbedaan itu sangat Indah,Bagai pelangi tujuh warna setelah hujan berlalu Perbedaan itu Kasih dari-Nya, Yang kadang dipaksa sama oleh manusia
Perbedaan nan semarak,Kenapa masih banyak yang menolaknya

Mengapa beda paham bisa putuskan silaturrahmi,Mengapa hanya beda pemikiran bisa bermusuhan.

Tidak bisakah kita menerima perbedaan, Sebagaimana beda matahari dan rembulanSebagaimana beda bumi dan langit,Sebagaimana siang dan malam
Pemikiran itu sifat manusiawi, Pastilah muncul perbedaan-perbedaanKungeri...
Mengapa hanya beda pendapat bisa saling tumpahkan darah
Perbedaan itu indah...
Hitam, putih, biru, merah, kuning dan lainnya
Manusia memang cenderung melawan
Demikianlah sifat alamiahnya
Apapun kata manusia,Kutetap hargai perbedaanKuhormat perbedaan pendapat atau pandangan,Dengan tetap berpegang pada pendirianku sendiri
Biarlah orang kata aku pelawan,Aku kan tetap hargai perbedaan ituKarena tanpa perbedaan itu,Apalah arti kehidupan ??
READ MORE » Indahnya Perbedaan

kembali ke masa lampau "BLACK MARKET LOVE"

Ini adalah tahun ke-11 Superman Is Dead berdiri tegak menantang.

Ini adalah album ke-3 paguyuban langgam cadas beranggotakan Bobby Cool, Eka Rock, & Jrx, bersama Sony BMG?dan merupakan album ke-6 secara keseluruhan.

Ini adalah kontinuitas ekspresi bingar SID akan cinta dan cita-cita pada musik, kemerdekaan berpendapat, serta harapan untuk terus rukun damai sentosa di buana Bhineka Tunggal Ika.

Here they are again, friend. Alive, beer-soaked, and kicking!
?Black Market Love? yang direkam di Electro Hell studio pada fajar 2006 dipilih sebagai judul pertama karena, well, it sounds great and dangerous! Yang jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai ?Cinta Pasar Gelap? a.k.a. ?Cinta Rahasia?. Indeed, ?Black Market Love? adalah deklarasi SID pada dunia tentang kecintaan mereka pada hal-hal yang selama ini divonis ?salah? oleh perspektif mayoritas.

Kedua karena SID akan tanpa bosan melawan ketakpedulian, fasisme, diskriminasi, budaya kekerasan, dan pembodohan. Ayo lawan dengan letup cinta yang tegar menyala!

Hal lain yang patut dicatat dari album bersampul tengkorak berkumis ini adalah deras bertambahnya lirik berbahasa Indonesia. Tentu SID punya alasan kuat untuk itu. Simak komentar Jrx, ?Setelah hampir 11 tahun terlalu banyak memakai lirik berbahasa Inggris, pendengar sering kurang menangkap apa yang coba kita suarakan. Hasilnya seringkali publik hanya menilai kita secara tampak luar dan fashion saja. Salah besar sebab sejak awal kita ingin menempatkan musik sebagai media pemberi motivasi untuk anak-anak muda yang sering bingung dan mempertanyakan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kehidupan??

Selebihnya, bak melanjutkan petualangan dari album sebelumya, ?The Hangover Decade?, SID makin lebar menjelajah dengan mulai memasukkan instrumen-instrumen eksotik macam akordion, grand piano, organ dan biola. Njlimet? Wah, malah tidak. Album ini sebaliknya tetap relatif mudah dicerna kuping, Bersahaja dus gemah ripah dengan tembang-tembang sing-a-long. Perhatikan single pertamanya, ?Bukan Pahlawan?. Simple, bertempo sedang, gampang dinyanyikan riang bersama para sahabat di bar-bar murah atau tempat-tempat hiburan kelas bawah. Kesederhanaan aransemen dan koor dadakan bisa gampang tercipta pada country rock-fueled ?Goodbye Whiskey? serta ?Kita vs Mereka?–yang terinspirasi oleh kesewenangan yang menimpa Inul. Dan beautifully stripped-down dengan balada 3 kunci, ?Lady Rose?.

Sementara bianglala tema tetap kaya warna. ?Marah Bumi? & ?Year of the Danger? menyoroti ulah manusia yang tidak ramah lingkungan & paceklik sisi humanisme. ?Citra O.D.? & ?Psycho (Fake)? menyayangkan eksploitasi media terhadap privasi paling pribadi serta trend manipulasi citra. ?Tomorrow? memimpikan dunia tanpa perang, adil makmur ijo royo-royo.

Pun varian partisipan makin lintas sektoral sekaligus ?berbahaya?. Dari lingkup domestik muncul Jrx dan Eka Rock mengambil alih posisi biduan, lalu maskulin bersenandung masing-masing di ?Lady Rose? dan ?Anger Inc.?. Dari lingkup regional, Leo Sinatra (of nu skool Rockabilly act, Suicidal Sinatra) gitaris muda sakti-mandraguna-lihai-lancar-jaya-banyak-tattoo-banyak-bahagia bersedekah mengamalkan sedikit kebajikannya di ?Goodbye Whiskey?; Dankie (of grunge?s last gentlemen, Navicula) elok menggesek slide guitar ditimpali vokal latar sejuk misterius oleh Sari (of Goth-Punk outfit, Nymphea) di ?Lady Rose?; Prima (from politico-rapcore collective, Geekssmile), gerah berteriak di ?Citra O.D.?; Philipus indah berkiprah lewat organ di ?Bukan Pahlawan?, grand piano di ?Bangkit & Percaya?, & akordion di ?Menginjak Neraka?; Mr. Fahmi (of Chicano-Punk mafia, Devildice) & One Dee (of Ska veterans, Noin Bullet) seronok mengisi departemen tiup di ?Menginjak Neraka?. Sounds dangerous enough, eh?

Untuk kaum yang tersisih dan terlupakan. Untuk mereka yang tersudut dan terdiam. Mari lawan dunia yang marak dengan benci & dengki dengan pijar cinta yang besar!

Bersulang,
RUDOLF DETHU ~ Propagandis SID








JRX?s Notes
SUPERMAN IS DEAD
-Black Market Love-

Kenapa Black Market Love sebagai judul album ke-6 kita?Pertama, karena it sounds great and dangerous! Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya Cinta Pasar Gelap> Cinta Rahasia> Kecintaan kita terhadap hal-hal yang dianggap ?salah? diperspektif masyarakat mayoritas.Kedua, karena kita ingin menunjukkan resistensi kita kepada dunia, sejauh mana kita mencoba berdiri melawan ketakpedulian, fasisme, diskriminasi, peperangan, pembodohan, kekerasan, materialisme dan budaya basa-basi pembodohan. Ya, kita melawan semua itu dengan cinta yang kita miliki. Sebuah cinta yang membentuk karakter dan siapa diri kita sampai hari ini kita masih bisa berdiri. Cinta, cita-cita dan mimpi kita terhadap musik, perdamaian, kebebasan berpendapat dan berekspresi, bumi pertiwi, kenakalan-kenakalan yang tidak merugikan orang lain dan perlakuan yang sama untuk setiap umat manusia.

Harapannya, tidak ada lagi kaum minoritas yang selalu ditekan, tidak ada lagi kaum mayoritas yang arogan dan memaksakan kehendak. Persatuan. Saling menghargai. Equal respect.

Di album yang direkam di Electrohell Studio, Bali ini, kita banyak melakukan experiment. Kita memasukkan instrument-instrument baru seperti trumpet, akordion, grand piano, organ dan biola. Demikian juga pada lirik dan aransemen lagu. Lebih sentimentil dan berbahaya, bisa dibilang begitu. Beribu puisi jalanan dan mimpi-mimpi abadi peradaban manusia, coba kita tumpahkan sejujur-jujurnya disini.

Kali ini kita banyak memasukkan lirik berbahasa Indonesia karena kita ingin mendidik pendengar. ?Within Great Power Comes Great Responsibility? Setelah hampir 11 tahun terlalu banyak memakai lirik berbahasa Inggris, pendengar sering tidak menangkap apa yang kita coba suarakan. Hasilnya, seringkali pendengar hanya menilai kita secara tampak luar dan fashion saja. Salah besar. Padahal sejak awal kita ingin menempatkan musik sebagai media pemberi motivasi untuk anak-anak muda yang sering bingung dan mempertanyakan nilai-nilai yang ada di masyarakat dan kehidupan.

Untuk lebih jelasnya, kita akan coba terangkan satu persatu amunisi dalam lagu baru di album Black Market Love:

1. Year Of The Danger
Lagu bernuansa ?panic? ini bercerita tentang masa-masa kita mulai memasuki tahun-tahun berbahaya hidup di Bali. Teror bom, kekerasan, ketakutan. Rasa tak berdaya kita menghadapi semua itu. ?we live in fear, live in disgrace, live in the world of hate wonder if I could survive? dan ?how can you believe in peace, will you give a war a kiss?? begitu salah satu penggalan liriknya. Lagu bertempo cepat ini kita harapkan bisa membuka mata hati seluruh umat manusia, untuk mengurangi kebencian terhadap satu sama lain. Ayo bersatu!

2. Bukan Pahlawan
Bertempo sedang, sing-along dan bersahaja. Melodi yang simpel namun menusuk hingga ke tulang. Cocok didengarkan saat hang-out di bar murah bersama kawan-kawan sejati dan mendiskusikan perasaanmu tentang dunia yang telah berhenti tertawa. ?aku bukan pahlawan berparas tampan, sayap-sayap pupus terbakar, salah benar semua pernah kulakukan, angkat gelas kita bersulang?? demikian penggalan reffrain-nya. Calon kuat untuk single dan klip pertama kita dari album ini. Dan oya, jangan lupa menyimak permainan organ sahabat kecil kita Philipus disini.

3. Black Market Love
Cukup jelas, lirik lagu ini menceritakan tentang hal yang sama seperti makna judul album kita. ?tattoos on my hand, music?s on my mind? dan ?I wear second hands, hookers are my friends, this will never end, this black market love? begitu bunyi reffreain-nya. Pengaruh The Living End dan The Beatles sangat terasa di lagu ini. Very sing-along. indah dan berani [ups! bukan berani mati, tapi berani nyanyi] Calon kuat single kedua!

4. Marah Bumi
Tempo cepat, dibalut nada sedih biola dibeberapa part-nya. Lagu kemarahan kita terhadap manusia-manusia sombong yang bisanya hanya merusak dan menguras isi bumi tanpa mau memikirkan efek kedepannya. Ya, lagu ini buat Amerika yang sampai sekarang tidak mau menandatangani protokol Kyoto, buat kalian yang suka membuang sampah plastik sembarangan dan buat kalian yang suka menyebarkan permusuhan hingga bumi ini menjadi tempat yang tidak indah lagi. Kita coba mengingatkan kalau saat ini bumi sedang menangis melihat tingkah laku kita semua yang sok paling hebat. Dan saat bumi pertiwi marah, kita semua akan mati. Semua bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. Pikirkan itu.

5.Citra O.D
Unik, karena ini lagu S.I.D pertama yang menggabungkan bahasa Indonesia dan Inggris dan memasukkan unsur ol-skool-hardcore didalamnya. Kita dibantu oleh Prima [ dari band political Geek?s Smile] di sektor vokal. Menceritakan tentang sifat konsumtif manusia yang makin menjadi-jadi atas nama modernisasi dan popularitas. Begitu banyak remaja kita yang terbutakan oleh media, sinetron, reality show dan sensasi murahan para selebriti kampungan. Semua harus mahal, kulit harus putih, pacar harus anak pejabat and all that superficial stuff. Hari ini pencitraan adalah segala-galanya, uang dan tampilan fisik selalu dianggap raja. Kita melawan semua itu. Titik!

6. Strong Enough
Berkarakter dewasa, lurus dan tebal. Cocok didengarkan dalam perjalanan jauh [tapi jangan terlalu jauh ya]. Menceritakan tentang keadaan band kita yang tetap berdiri tegap menantang arah sampai detik ini walaupun sempat melalui masa-masa sulit. Difitnah, dilempari, diludahi dan dipukuli. Ya, kita masih ada dan akan tetap setia bermain musik untuk menyebarkan harapan, cinta dan kesenangan. Hentikan permusuhan dan mulailah menabung karma yang lebih baik.

7. Psycho Fake
Sangat cepat. Bermuatan hampir sama dengan lagu Citra O.D, namun lebih menjurus ke gaya anak-anak muda yang senang berpenampilan sok psycho dan mempunyai masalah kejiwaan namun sebenarnya itu semua gak lebih dari sekedar aksi untuk menarik perhatian [kaum wanita]. Ya, kita berbicara tentang rockstar-rockstar palsu yang berpenampilan [maunya keliatan] gothic, yang kalo difoto pengin keliatan ?ada yang tidak beres dengan masa kecilnya?. Jaket dan celana kulit, boots besi-besi, anting di wajah, rantai dimana-mana, rambut gaya terkini tidak lupa diwarnai supaya keliatan funky. Gitar Ibanez ampli Marshall, pas manggung mainin lagu yang liriknya pop komersil kacangan. Aduh, balikin tuh duit tiketnya!

8. Bangkit & Percaya
Jeritan hati kecil minoritas. Lagu sentimentil tentang rasa kehilangan dan kemarahan. Khusus dedikasikan untuk korban-korban bom di Indonesia dan sahabat-sahabat yang lebih dahulu meninggalkan kita. Disini kita masukkan denting grand piano dan biola untuk menambah nuansa murung. Tapi jangan salah, tempo lagu ini sama sekali tidak pelan. Sadness in the right speed. Liriknya ?amarah yang tak tertahan, kematian langitpun hitam, atas nama cinta dan harapan yang tenggelam, ku kan bangkit dan percaya?

9. Anger Inc.
Marah! Tapi berdansa rockabilly-ska sambil sesekali menyisiri rambut hitam mu. Kemarahan dalam mempertanyakan apa itu kebenaran. Apakah suara terbanyak itu selalu yang paling benar? Kalau begitu, kebenaran hanyalah jumlah nominal yang bisa diatur-atur. Kalo ada beberapa preman pakai tato, apakah kita otomatis menjadi seorang preman jika kita juga punya tato? Ugh! Jadi bingung sendiri. The truth is, kita bikin lagu ini sambil berharap kalo kita emang benar band punkrock yang gagah berani, bukan boyband jadi-jadian. Highlight-nya ada pada vokal Eka Rock yang untuk pertama kali benar-benar bernyanyi di album S.I.D. and he did it pretty well. Saudara saudara, saatnya menunjukkan taring dan kumis kucing anda. Haha!

10. Goodbye Whiskey
Balada riang bertemakan seorang alkoholik yang harus berhenti menenggak whiskey karena ia gak ingin cepat mati. Hmm?.ironis. Simpel bernuansakan country/cowboy. Pas untuk perjalanan melewati gurun Las Vegas, trus balik lagi karena gak punya duit buat minum dan main judi. Riang namun tersirat kesedihan yang mendalam. Layaknya lagu sepasang kekasih yang tak rela dipisahkan setelah belasan tahun memadu racun.
Liriknya ?remember when we were downtown, punkrock song and I hold you thight like there?s no tomorrow?. Curian melodi-melodi nakal dari Leo [from new-skool rockabilly act Suicidal Sinatra] mengajak kita membayangkan perpisahan yang gagah di dalam sebuah bar kayu. Yap, perpisahan untuk sesuatu yang ?katanya? lebih bagus emang kadang perlu.
Bukan begitu, kawan?

11. Menginjak Neraka
Hmmmm, agak susah dengan yang satu ini. Benar benar keluar dari pakem punkrock pada umumnya. Tapi hey, punkrock gak bisa diukur dari jenis musik. Punkrock adalah kejujuran dan keberanian untuk melawan arus. Lagu ini pure experiment. Terselip nada-nada Spanyol dengan beat tango dan tiupan maut trumpet beracun Mr.Fahmi [from chicano-punk mafia Devildice] Belum lagi tarian akordion dari jemari Philipus yang seolah menyampaikan pesan kalau hari terakhir sudah dekat. Menakutkan. Eksotis. Kolosal. Namun tiba-tiba dibanting gesekan gitar dan vokal bertendensi grunge dipertengahan lagu. Check out the amazing backing vocal section di akhir lagu. Gospel from hell.
Lagu ini bercerita tentang dosa, malaikat dan permintaan maaf kepada Tuhan.
Deep and unpredictable.

12. Kita Vs Mereka
Lagu kebebasan. Liriknya terinspirasi dari kejadian yang menimpa Inul dan kaum-kaum yang ditekan di seluruh Indonesia. Ya, kita bersimpati dan akan selalu mencoba berada di pihak orang-orang yang dijajah oleh sifat munafik masyarakat kita yang mencintai fasisme dan keseragaman. Kita ingin bertanya. Kenapa semua harus seragam? Bukankah dunia ini akan lebih baik jika kita bisa hidup saling jaga walaupun kita berbeda beda. Setiap manusia kan berhak untuk hidup dengan cita-citanya sendiri. Selama kita tidak merugikan orang lain, apa salahnya untuk mencoba menjadi diri sendiri. Jika ingin menjadi manusia yang lebih baik, jangan orang lain yang malah diatur-atur. Btw, lagu ini sangat simple, model punk tahun 77. ?jarum dan tinta, kulit berwarna, buktikan kubisa, kan kurubah dunia?? begitu salah satu liriknya.

13. Lady Rose
Cos every thugs needs a lady. Hanya orang bodoh yang bilang punkrocker ga boleh nulis lagu tentang cinta. Lupakan lirik cinta tipikal Indonesia yang manja dan sok ganteng. Lagu ini ditulis dengan darah dan keringat. Maskulin. Penghargaan tertinggi untuk malaikat yang menyelamatkan seorang tentara mawar hitam dari drugs dan kehancuran. Bersenjatakan gesekan slide-guitar dari Dadang [of grunge-heroes Navicula], backing vokal menyentuh dari Sari [of goth-punk Nymphea] dengan iringan old-skool organ. Balada 3 kunci ini memiliki kerendahan hati, keberanian dan rasa terima kasih dari hati yang paling dalam. Dengarkan disaat kalian ingin mengungkapkan rasa cinta yang sebenar-benarnya kepada penyelamat kalian. ?you?re the heart of the crowns and the blood of all my lifetime, you are my lady rose?. Sekuat Johny Cash dan seromatis jutaan mawar merah.

14. Tomorrow
Harapan untuk perdamaian dan dunia yang lebih baik. Kita membayangkan kalau seluruh pemimpin negara dan agama meletakkan mahkotanya dan saling berjabat tangan untuk satu tujuan, menghentikan perang. Lupakan dendam, lupakan sifat megalomaniac, lupakan kepentingan dan perbedaan. Kita semua satu. Dan kita percaya kalau tidak ada manusia yang tidak memimpikan hari esok yang lebih baik. Lagu ini sengaja kita kemas dalam nuansa tegang dan sedikit horror, karena itulah perasaan kita yang sebenarnya terhadap dunia ini. Kita cemas dan menginginkan suatu perubahan. Mencoba menyelamatkan dunia ini dengan cara yang kita bisa. Kaum silent-majority, tunjukkan kalau kita ada! Terdengar ambisius dan berlebihan? Kita tidak peduli.

Yup, itu tadi sekilas tentang muatan lagu-lagu kita di album Black Market Love. Kita benar-benar berharap album ini bisa memberikan harapan, support dan motivasi bagi teman-teman yang selalu merasa tertekan dan dirugikan. Untuk kaum yang tersisih dan terlupakan. Untuk kalian yang tersudut dan terdiam. Ayo sama-sama kita lawan dunia kebencian ini dengan sepenuh cinta yang kita miliki. Cinta bisa membunuh, tapi cinta juga yang kan menyelamatkan dunia. Jika kita percaya.

Cheers, cherry and dynamite,
jrx
READ MORE » kembali ke masa lampau "BLACK MARKET LOVE"

Minoritas Agama

Selama tahun 1998, ada berbagai peristiwa penyerangan terhadap gereja, kuil, dan fasilitas-fasilitas agama lainnya, mulai dari perusakan kecil sampai pembakaran.
Ada juga kejadian hujatan dan penerbitan melawan kaum Kristen, menyebabkan timbulnya keprihatinan bahwa dukungan masyarakat terhadap toleransi agama mendapat tekanan. Kelompok-kelompok Kristen mencatat 128 peristiwa serangan terhadap gereja dan fasilitas Kristen lainnya selama tahun itu, 76 di antaranya terjadi menyusul naiknya Habibie menjadi presiden pada bulan Mei. Serangan itu bervariasi derajatnya mulai dari pemecahan jendela sampai kehancuran total. Pemerintah belum menyelesaikan tuntas banyak dari kasus-kasus penyerangan terhadap fasilitas agama dan gereja yang terjadi selama kerusuhan dan, dalam kasus lain, belum melakukan penyelidikan sama sekali.
Pada 13 Februari, kekerasan serius anti Kristen dan antietnik Cina pecah di Jawa Barat. Dua puluh delapan gereja diserang di beberapa kota di timur dan tenggara Jakarta. Massa melempari jendela, merusak isi gereja, dan dalam beberapa kasus berusaha membakar gereja. Mobil dan harta benda lain milik gereja dan jemaat juga menjadi sasaran perusakan. Insiden seperti ini mencerminkan ketegangan agama, serta dalam beberapa kasus mendasari ketegangan sosial, ekonomi, dan politik antara kaum Muslim yang miskin dan kaum Cina Kristen yang relatif lebih makmur.
Pada 24 Juli, sebuah gereja Protestan dibakar di Depok, di sebelah selatan Jakarta. Jemaat gereja adalah dari etnik Batak dari Sumatra utara. Meskipun gereja itu terletak dekat dengan kantor polisi, massa sempat berjam-jam merobohkannya rata dengan tanah dengan kampak. Polisi belum mencapai kemajuan dalam menyelidiki insiden ini.
Pada akhir November, sebuah tawuran di Ketapang, Jakarta Barat, antara penduduk setempat yang Muslim dan para petugas keamanan sebuah tempat judi yang beragama Kristen, kebanyakan keturunan Ambon, meluas menjadi kerusuhan yang menelan 14 korban jiwa dan serangan terhadap 27 gereja dan sekolah Kristen, serta pembakaran beberapa gereja. Kekerasan anti-Kristen di Jakarta menyulut pembalasan kekerasan anti-Muslim di Kupang, NTT, pada akhir November dan awal Desember. Di Kupang (di mana Muslim merupakan minoritas), massa membakar empat masjid dan beberapa rumah serta toko milik kaum Muslim. Lima masjid lain dan sejumlah rumah dirusak dan beberapa puluh orang terluka. Dalam insiden di Jakarta maupun Kupang, ketegangan antaretnik, serta ketegangan antaragama, merupakan faktor bagi kekerasan itu.
Muslim merupakan penganut agama minoritas di Irian Jaya. Pada Januari sebuah masjid dibakar habis di sebuah desa kecil dekat Kurima di dataran tinggi tengah Irian Jaya. Serangan terhadap masjid itu tampaknya didorong oleh kekhawatiran penduduk setempat terhadap dakwah kaum Muslim untuk mendapatkan pengikut baru di provinsi yang mayoritas penduduknya Kristen itu. Insiden itu juga mencerminkan kebencian penduduk setempat terhadap kedatangan migran yang kebanyakan Muslim ke provinsi itu dari daerah lain Indonesia. Ketegangan antaragama tetap tinggi di provinsi itu.

READ MORE » Minoritas Agama

sekilas tentang DISKRIMINASI

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Undang-Undang Dasar tidak secara eksplisit melarang diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, ras, cacat tubuh, bahasa atau status sosial. Tetapi UUD menyebutkan hak dan kewajiban yang sederajat bagi warga negara, baik pribumi maupun keturunan. GBHN 1993 secara tegas menyatakan bahwa wanita mempunyai hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan pria. Tapi GBHN 1978, 1983, 1988 dan 1993 juga menyatakan bahwa peran serta wanita dalam proses pembangunan tidak boleh bertentangan dengan peran mereka untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pendidikan anak-anak. Undang-udang perkawinan menyatakan bahwa pria adalah kepala keluarga. UUD memberi warga hak untuk menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing tapi pemerintah hanya mengakui lima agama dan menerapkan pembatasan pada kegiatan agama lain.

READ MORE » sekilas tentang DISKRIMINASI

Konotasi atau Denotasi


Ketika seseorang berkata "saya naik Busway", sebenarnya yang tepat adalah kata "saya naik Trans Jakarta". ...emang Bus Way bisa dinaiki? jadi naik diatas aspalnya gitu? apa gimana sih? heee....
Ketika ada orang sakit, bahasa yg dipakai umum adalah "ya dibawa ke Rumah Sakit", bukanya dibawa ke Rumah Sehat. (orang sakit kok malah dibawa rumah yg sakit, lhoh?)

Maka dua kata Busway dan Rumah Sakit tadi hanyalah makna Konotasi, bukan Denotasi atau makna yg sebenarnya. Makanya bila ada yg menyebut rumah sakit, busway, wanita penghibur, kambing hitam dan semacamnya, kita langsung saja menuju konotasinya, tidak perlu mencari-cari makna detonasinya kan?

Kalau Syeh Siti Djenar berkata "Aku adalah Tuhan", Tuhan disini merupakan makna Konotasi atau Denotasi?... 
Ketika Alam semesta ini diciptakan dan diselenggarakan oleh TUHAN, maka kalau Tuhan yg di Islam itu disebut Allah, di Kristen disebut Jesus, orang Hindu atau Budha menyebut Tuhannya, Dewa. Maka Allah, Jesus atau Dewa ini makna Konotasi atau Denotasi?

Saya bertemu spiritualis 'langitan', ada dari Kristen, ada dari Hindu, atau dari Islam. Mereka tidak mempermasalahkan agama, bahkan bila ada yg ditataran ilmu Kebatinanpun ada yang bisa tembus juga wilayah spiritual yang sama dan menemukan hakikat serta kedamaian spiritual yang sama. Dan mereka menemukan Kedamaian, Kearifan atau Cinta dari satu Titik.

Bahkan konsep nihilismenya Yoga, itu equal dengan nihilismenya ilmu Hakekat atau Sufi di Islam, equal juga dengan wilayah spiritualnya orang kebatinan. Dan mereka tidak mempermasalahkan Perbedaan Agama. Menurut mereka Agama adalah kendaraan dan tujuanya adalah Spiritual. Dan semua kendaraan itu menuju ke Titik yang sama, kepada Sang Maha Pencipta, Sang Penyelenggara Kehidupan.

Bila titik tujuanya Jakarta, dan ada yang dari Medan, ada yang dari Surabaya, ada yang dari Bandung. Maka rutenya jelas beda, urut-urutan kota yang dilalui juga beda. Bahkan caranya melewatinya beda. ada yang harus menempuh perjalanan laut misalnya. Tetapi kan HAKEKATnya, titik tujuanya kan sama, yaitu Jakarta.

Dengan semakin terbukanya jendela-jendela informasi di era internet, dimana ilmu, sejarah atau literatur-literatur textual tentang agama, spiritual hinga Tuhan, terbentang semakin JELAS. Seharusnya peradaban kini sudah menemukan satu KONTEKSTUAL konsep tentang theis menuju Tuhan.

Maka hakikatnya Tuhanmu sebenerya juga Tuhan Tuhanku juga, Tuhanku ya Tuhan Tuhanmu juga... lhah yang nyelenggarain hidup ini SATU kan?...
READ MORE » Konotasi atau Denotasi

Kamu Adalah Apa Yang Kamu Kenakan



Sebenarnya sudah lama sekali saya (mewakili Bobby dan Eka) ingin membicarakan masalah ini ke publik tapi kami terlalu sibuk memikirkan musik, konser dan lain-lainnya sehingga baru sekarang bisa tercurahkan. Kami sangat bangga melihat dalam setiap konser SID ada ratusan bahkan kadang ribuan penonton yang mengenakan atribut (khususnya T-shirt) yang bertema SID.
Kami merasa tersanjung dan ada perasaan menyatu dengan penonton. Itu adalah hal yang indah. Namun dilain sisi, ada hal yang sedikit menggangu pikiran kami, yaitu banyaknya beredar t-shirt SID bajakan yang entah dicetak sendiri oleh para Outsiders/Lady Rose atau dibeli dari toko toko tertentu. Yang kami permasalahkan bukan segi bajakan atau tidaknya T-shirt tersebut, namun lebih kepada penjiplakan 100% dari design T-shirt original yang kami produksi sendiri.

Mungkin banyak yang tidak tahu betapa susahnya kami (terutama Bobby Kool yang mendesign hampir seluruh T-shirt SID] mencari ide yang relevan dengan musik dan misi kami, menuangkannya ke dalam bentuk gambar lalu mengaplikasikannya ke T-shirt.

Itu bukanlah pekerjaan yang mudah, Bobby bahkan sering begadang hingga pagi hanya untuk membuat design tersebut.

Yang coba kita katakan disini adalah, kalian Outsiders/Lady Rose SILAKAN membuat atribut SID sesuka hati kalian namun ingat, buatlah dengan kreasi dan hasil pikir imajinasimu sendiri. Jangan cuma menjiplak design yang sudah kami bikin.

Movement ini kami lakukan bukan semata untuk menaikkan penjualan merchandise original kami, namun kami lebih melihat pada sisi edukasinya. Agar kalian tidak terbiasa menjadi tukang jiplak dan agar kalian terbiasa untuk menghargai hasil karya (dalam hal ini design) orang lain.

Jiwamu tercermin dari apa yang kamu kenakan. Mulailah menghargai orang lain jika ingin lebih dihargai.

Cheers!
Jrx

READ MORE » Kamu Adalah Apa Yang Kamu Kenakan

Central Java outSIDers

tanggal 20-02-2010
di kota kecil Gubug,telah berdiri " Central Java outSIDers "
yaitu perkumpulan atau gabungan outSIDers Seluruh Jateng ( Jawa Tengah ).
walaupun masih banyak yang harus dibenahi,dan MASIH memiliki banyak kekurangan,
namun kita tak akan pernah gentar......









Kita juga sudah membentuk koordinir bagian dari daerah2 jangkauan tertentu.
dan gatheringan ini walaupun bisa dikatakan kurang berjalan secara kondusif dan lancar,
namun kita tetap bangga dengan keputusan ini....
" Bravo outSIDers Mental kita BAJA "
~ chers for outSIDers Central Java ~
Semoga ini Menjadi awal yang baik,untuk saat ini dan seterusnya.amin....!!!!!
READ MORE » Central Java outSIDers

Interview with Superman Is Dead ( SID )


apa sebenarnya peran masing masing personel SID dalam membuat sebuah lagu>?
Kronologinya kerap seperti ini:
-Bobby bikin musik
-Jerinx bikin lirik
-Eka kadang ikut serta bikin lirik juga musik
-Bir Bintang (botol besar dan dingin) menyatukan harmoni ketiganya

apa yang menjadi inspirasi kalian dalam membuat sebuah lagu?
Dominan tentang keseharian SID a.k.a. old school Punk Rock principal: Sex, Drugs and Rock ‘N Roll.

apa yang menjadi acuan kalian dalam menulis lirik? pengalaman pribadi kah, atau harapan, atau apa?
Ya keseharian itu tadi: Sex, Drugs, and Rock ‘N Roll. Drink beers, crank up Punk Rock and having a good time.

dalam banyak artikel saya baca, kalau kalian selalu memainkan lagu karangan sendiri. dan telah memiliki beberapa rilisan. apakah akhirnya SID berhasil mendapatkan ‘cara paling baik dan termudah membuat lagu bagus ala SID’.? bisa di tuliskan disini? dan bagaimana cara SID tetap memiliki sesuatu yang fresh?
From the beginning, cara kita bikin lagu ya sama saja: Bobby dateng bawa lagu baru, kita nge-jam, minum bir, setelah aransemennya dapet kita ngerjain liriknya. Abis itu ya minum bir lagi… plain and simple.

SID terkenal sebagai band yang bersedia dibayar murah. bahkan bersedia bermain tanpa dibayar dalam event tertentu, bahkan dalam beberapa interview saya baca kalian mengalami proyek rugi., . ada alasan khusus dibaliknya? apa tuh?
SID hidup dari musik. SID udah gak disubsidi lagi oleh ortu tercinta. Untuk mengakomodasi kebutuhan hidup layak SID ya cari duit dengan bermain di event-event besar (itu pun dengan syarat-syarat khusus, contoh soal: SID pernah diajak sebuah event organizer untuk jadi band pembuka Ari Lasso serta dibayar sesuai standar SID. Tapi SID nolak. Bukan karna Ari Lasso seperti ini seperti itu. Bukan karna pilihan musikal Ari salah. Bukan karna SID gak butuh duit. Lebih karna imej SID beda dengan Ari. Dan SID selalu coba sekuatnya loyal pada brand image. Simple as that. Not a judgemental decision). SID rela dibayar murah bahkan gak dibayar jika sifat dari pertunjukan tsb non-komersial atau DIY. Alasan kenapa mau main dalam kondisi macam begitu, roots SID emang dari event kayak gitu, dan SID akan terus mempertahankan itu. Hell yeah, kacang yang mencoba setia pada kulitnya.

apa yang sedang SID dengarkan saat ini? musisi/band.. dan apakah itu mempengaruhi musik SID?
Stereo SID sekarang sedang dipenuhi band-band Rockabilly/Swing macam Reverend Horton Heat, Living End, Rocket From The Crypt, Supersuckers pula Brian Setzer Orchestra. Jejak mereka di “Kuta Rock City” kental tercuat salah satunya di lagu “Graveyard Blues/Vodkabilly”. Dan yang tak pernah sirna dari stereo SID adalah album-album Social Distortion. Kilas balik, SID pada awal kemunculan masif dipengaruhi NOFX dan Green Day. Sejalan waktu, SID bergeser ke genre a la Social Distortion, Living End dan Supersuckers. Tentu saja grup-grup tadi punya andil dalam proses kreatif SID, hanya saja seiring meningkatnya kepercayaan diri SID, band-band yang disebut di atas pada akhirnya lebih berposisi sebagai suri tauladan dalam konteks psiko-sosial. Pengaruh musikal mereka telah jauh menipis. Sampai kemudian akhirnya muncul yang SID sebut sendiri sebagai “3-Chordsabilly Beer Punk Rock”.

trend musik saat ini yang banyak memunculkan band band berimage punk dengan tampilan yang lebih manis.. seperti simple plan, busted, dan hmm Avril… apakh itu berpengaruh terhadap kalian?> dan opini kalian tentang trend tersebut?…
They ain’t got nothing on us. SID gak ada sangkut pautnya dengan mereka baik konsep musikal ataupun tampilan visual. Opini SID terhadap utamanya Busted, hmm…, jangan-jangan mereka cuma rekayasa produser…

walaupun tidak banyak yang beredar luas, tapi dari media massa orang mengetahui kalian mempunyai rilisan yang tidak sedikit…album apakah yang paling kalian nikmati hasilnya, dan pembuatannya.?
Ya, kita udah bikin 3 album indie (“Case 15″ thn 95, “Superman Is Dead” thn 99, “Bad Bad Bad” thn 2002> “Bad Bad Bad” dirilis ulang lagi dalam bentuk single oleh Spills Record, Bandung), ikut serta di beberapa album kompilasi, dan 1 album Major yaitu “Kuta Rock City” thn 2003. Secara popularitas album “Bad Bad Bad” yang mulai mencuri perhatian publik. Saat pembuatan album “Bad Bad Bad” juga SID sudah lebih merasa lebih dewasa dalam bermusik (Punk Rock). Kalo secara duit, belom ada yang kita nikmati hasilnya. Album satu sampai tiga duitnya tau lenyap kemana. Untuk “Kuta Rock City” belom kebagian royalti nih. Denger-denger sih udah laku puluhan ribu kopi hingga minggu ke-3 ini. Mudah-mudahan duit bisa cepet masuk ke kas kita. Bosen banget miskin, euy!

dan rilisan apakah yang akan kalian sarankan kepada orang orang yang baru akan memulai mendengarkan SID? dan kenapa?
Album “Bad Bad Bad” sebab di situ SID pribadi merasa proses pendewasaan musikal mulai menunjukkan taringnya. Setelah itu baru deh ikuti dengan mengkoleksi “Kuta Rock City” sebab proses pendewasaan musikal sudah makin gahar.

kalau punya kesempatan membuat album lagu lagu terbaik versi kalian.. lagu apa sajakah yang akan kalian masukan? dan kenapa?

Oh well, sejujurnya, SID belom kepikiran sampe ke situ. Maaf.

sebutkan band band lokal terutama indie yang kalian rekomendasikan?
Kebunku
Pitstop
Navicula
The Brews
Shaggy Dog

kalau band luar?
Social Distortion
Stray Cats
The Clash
Brian Setzer Orchestra
AFI
Reverend Horton Heat
Green Day
Rocket From The Crypt
Johnny Cash
Living End
Supersuckers
No Use For A Name
Alkaline Trio

sebagai orang indonesia, pasti kalian tau kalau indonesia adalah surga pembajak. apa opini kalian tentang hal tersebut, dan apa yang kalian lakukan apabila SID menjadi korban pembajakan?
Lucu juga kalo liat kecenderungan yang terjadi pada sebagian musisi anak negeri. Mereka agresif pula bangga mengadopsi falsafah band luar tanpa filter seraya menyarankan: “dude, bajak aja album ini!” tanpa pernah sadar saatnya nanti ketika benar-benar hidup melulu dari bermusik–ketika karya seninya dibajak–baru deh kelojotan setengah mati. Emang enak udah capek-capek bikin sesuatu yang menurut kita rockandroll-estetis-luhur-suci taunya orang lain minus penghargaan pun belas kasihan langsung main bajak aja. You have to experience it yourself so you know how bad it is! Pada prinsipnya SID menganggap pembajakan itu tak dapat dibenarkan dari sudut apa pun. Sayangnya negara Indonesia tercinta adalah masih tergolong dunia ke-3 (baca: miskin rupiah berkesadaran hukum rendah beli bir saja susah), tentu saja masalah ini terjebak jadi duh dilematis.

pendapat kalian tentang konflik Aceh?
Terhadap politik, jujur saja, SID benar-benar miskin minat. Memang sih pada awal kemunculan SID sempat cukup vokal menyuarakan nafas politik. Namun sejalan dengan waktu SID kemudian menyadari bahwa fenomena politik dan sejenisnya gak pas dengan suara hati SID. Sebab di atmosfer berkesenian SID (juga Bali/Kuta Rock City pada umumnya) yang paling dominan adalah–in no particular order–tentang minum bir dan bergembira bermain musik. Begitulah keseharian SID yang paling sejati. Dan SID gak akan coba lagi menyuarakan hal yang SID tak paham. Namun yang paling hakiki di sini,–dalam konteks konflik Aceh–SID sejak awal tak pernah setuju dengan budaya kekerasan. Sebisanya segala persoalan diselesaikan dengan bicara hati ke hati dan dengan kepala dingin untuk menuju satu titik kesepakatan. Perang adalah opsi paling paling paling akhir. Make Rock ‘N Roll Not War.

READ MORE » Interview with Superman Is Dead ( SID )

Interview with Superman Is Dead


1.) tolong jelasin konsep musik SID itu. apa lebih dari sekedar punkrock, atau apa? 
 
Di istilah pribadi SID menamakan genre yang dianut sebagai: 3-Chordsabilly Beer Punk Rock. Deskripsinya? (baca biografi yang diselipin di e-mail ini). Sementara itu secara perspektif sosio-musikal bisa dibilang SID hampir tak menyuarakan pesan apa-apa kepada publik kecuali: jadilah diri sendiri. Pula SID gak bakal mencoba menyuarakan slogan anti narkoba, anti ini anti itu. Sebab hidup adalah pilihan. Biarkan orang melakukan apa yang mereka suka. Dan SID semampunya menghindari stigma mendikte atau menggurui publik. SID menganggap Generasi Y telah cukup pintar utk memilah-milah yang mana baik yang mana buruk. Jangan ketika banyak band menyuarakan politik lalu kita ikut-ikutan melakukannya semata untuk membuktikan bahwa band kita intelektual plus banjir peduli pada kelangsungan negara ini. We have nothing to prove. You are who you are. And be proud of it.
  
2). gue pernah ngobrol ngobrol dengan beberapa teman, terjadi sedikit perdebatan tentang album terbaru kalian, satu bagian menyatakan album baru kalian tidak memiliki greget lebih dibanding kan rilisan sebelumnya (bad bad bad). sementara yang lain menyatakan lebih enjoyable.. menurut SID sendiri bagaimana?

SID sendiri menganggap album “Kuta Rock City”–sejauh ini–adalah pencapaian artistik tertinggi di jazirah berkesenian SID (yah, paling kita kurang puas ama sound di album itu aja, maklum, namanya juga putra daerah, masih gagap teknologi dan tata suara he he he…). Seandainya ternyata di kecenderungan komunal ada pro-kontra tentang kualitas estetika “Kuta Rock City”, well, tiap individu berhak punya pendapat berbeda, kan? Apalagi jika menyangkut faktor selera, wih, amat subjektif sifatnya. Dan di sini tak ada pendapat absolut tentang siapa benar siapa salah. Tapi lebih tentang soal suka tidak suka.
 
3). ada pernyataan lain yang menyatakan itu adalah akibat kalian masuk major label..pendapat SID tentang itu?

To whom it may concern: ketika hendak menyimpulkan sebuah fenomena emang sebaiknya dimunculkan niat menghargai proses alias peduli pada elemen kronologis yang disebut pra-kondisi terlebih dahulu. Coba investigasi secara holistik, pasang kuping lebih lebar, buka mata sampai jauh, serta terus tegar loyal pada akurasi informasi. Jika sudah, baru deh menyertakan estetika seni subjektif di situ lalu baru kemudian gagah berani mengambil kesimpulan: album ini yummy yummy, album ini yucky yucky, album ini not so yummy not so yucky. Let me get this straight, Major bisa dibilang nihil andil di proses berkesenian SID. SID dipersilakan berkreasi suka-suka hati. Dari bikin lagu, bikin desain cover, bikin vidklip, semua dikerjakan SID sendiri (Sony cuma supervisi dalam skala bukan artistik). Nah, kemerdekaan berimprovisasi segitu dramatis–ngomongin so-called pra-kondisi nih–didapat oleh SID lewat negosiasi yang alot dan menghabiskan banyak energi dan riuh botol bir. Look, dude, proses negosiasi sampai sekitar 4-5 bulan. Melelahkan. Tekanan mental ultra tinggi. Asli. Dus, jangan pernah lupa, SID ndak pernah yang namanya nyodorin demo ke label mana pun. Never. No, dude, never. Sebab dari awal SID telah sadar, jika SID nyodorin demo ke label (Indie, Major Indie, Major, whatever) maka posisi tawar menawar SID akan jomplang sejak mula. Kesannya SID yang perlu pada itu label. Padahal sama-sama butuh. Dan hierarki yang natural muncul nantinya adalah bak atasan dengan bawahan. Kalo diilustrasikan, persis kayak pegawai yang butuh pekerjaan. Sementara yang SID pengen adalah partnership yang notabene hubungannya bakal sejajar. Kayak manajer berprestasi yang dikejar oleh sebuah perusahaan besar. Selanjutnya sang manajer bakal berani mati bilang: “Lu berani bayar gue berapa?” Seperti itu, dude. Kenapa SID menyanggupi bekerja sama dengan major label? Sederhana, SID itu band miskin. Kalo SID setajir Setiawan Djody, wih, ngapain juga kerjasama dengan Major??! Nah, karna SID adalah band yang secara finansial pas-pasan (baca: duit honor manggung dan penjualan album cuma cukup buat beli bir dan berdandan fully Rock Star, lain tidak), on the other hand SID pengen melulu hidup dari musik, ya sudah, SID memilih realistis lalu menjalin kerjasama mutual dengan taipan bernama Sony Music Indonesia. (Dude, lu gak tau gimana demi mempertahankan idealisme “pantang nyerahin demo ke label” ini sudah bikin SID nangis darah, muntah keringat, vertigo akut, hingga 8 tahun…) Sekarang sih SID udah sedikit hidup lebih enak karna SID cuma mikirin tentang:
1. Giat berkesenian.
2. Giat berkesenian.
3. Giat berkesenian. Sampe mati.
Urusan distribusi dll udah diurusin Sony. Dengan 24/7 fokus berkesenian an sich, niscaya diharapkan hasil yang muncul lebih opitmal… Hey, esensial diingat, independensi tak serta merta pararel dengan eksistensi institusi di situ. Maksudnya, ketika sebuah band berada di bawah–katakanlah–Major (baca: institusi) bukan otomatis berarti band tsb katro’ (seperti kecurigaan komunal di Indonesia juga dunia pada band-band di bawah Major). Sebab jika demikian itu sama aja dengan nuduh rakyat Indonesia (baca: band) yang tinggal di negara paling korup di dunia bernama Indonesia (baca: institusi) adalah bagian integral dari axis of evil alias poros kejahatan. Negara Indonesia = korup > Rakyat Indonesia = korup. Begitu? Se-stereotype itu? Oh, come on…. Furthermore, saatnya nanti jika SID sudah tangguh secara finansial SID bakal bikin label sendiri dus akan mengimplementasikan obsesi SID selama ini.
 
 
READ MORE » Interview with Superman Is Dead

Wawancara dengan Jerinx (Jrx)


1) Apa yang membuat kalian tetap eksis? Pada press release album terakhir sepertinya kalian ingin memuntahkan masa-masa kemelut dalam eksistensi ben ini, sampai-sampai si Superman merasa hampir menyerah.
Jrx: Rasa cinta dan dukungan alam semesta yang membuat kami bertahan. Dua faktor tersebut tidak bisa dikalahkan oleh apapun juga.
 
2) Jika pada masa sulit itu membuat SID bubar, kira-kira kalian akan mengambil alih pekerjaan apa? Kita tau, di Indonesia banyak musisi indie/cutting-edge belum bisa menggantungkan hidup dari nge-ben. Atau kalian memang mendedikasikan hidup sebagai ben punkrock dan trus rock n roll?
Jrx: Jika SID harus bubar, saya akan menjadi aktor atau desainer, Bobby menjadi graphic designer dan atlet badminton, Eka bisa menjadi ahli IT dan multimedia. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Tapi kenyataannya, SID tidak akan bubar. Kita mungkin suatu saat akan meredup, tapi tidak akan pernah padam.
 
3) Apa yang signifikan dari “Angels & The Outsiders” dibanding album-album sebelumnya?
Jrx: Kita membuka pemikiran orang bahwa nyawa punkrock tidak terletak pada distorsi, makian dan tempo lagu yang cepat. It's all in the lyrics and attitude...
 
4) We know, industri musik di sini masih mengedepankan sisi komersialisme dibanding mutu karya. Dalam arti, label rekaman cenderung memilih musik yang gampang dicerna, catchy, easy-listening dan akhirnya terlihat seragam. Kalian sebagai ben punk yang tergabung dalam label mayor, apakah juga kompromi dalam berkarya? Apa yang kalian lakukan untuk meyakinkan Jan Djuhana agar SID tetap di label SONY?
Jrx: Dari awal Sony Music sudah tahu karakter SID seperti apa dan kita memiliki gentleman's agreement bahwa label tidak ikut campur di wilayah berkesenian SID. Lagu, lirik, video klip, art work, image, konser, dll kita yang menentukan. Sony memproduseri album, mengurus promo dan distribusinya.
 
5) Selain di luar itu, apa yang ‘meresahkan’ dari dunia industri musik?
Jrx: Yang meresahkan bukan pelaku industrinya saja, tapi peminat industrinya. Semua bertalian. Selera mereka yang seragam membuat band berlomba-lomba untuk menjadi seragam. Di sini media punya peran besar dalam membentuk selera pasar. Jangan cuma menyalahkan band atau media juga, kita semua ikut terlibat kok dalam kemunduran ini. Dan tidak ada gunanya mengeluh, lebih baik lakukan sesuatu yang besar dan hajar kemunduran sampai titik penghabisan.


6) Sebagai ben, apa kalian memerlukan sebuah imej/citra?
Jrx: Jika kamu ingin meraih langit, citra sangat signifikan karena setiap band memerlu-kan wajah. Sama seperti manusia, wajah [citra] ini ber-fungsi untuk dijadikan kekuatan yang membedakan-mu dengan band/manusia yang lain. Dan citra tidak harus identik dengan fashion. Attitude, movement, lirik, dll bisa menjadi citra/wajah setiap band.
 
7) Apa yang membuat SID lebih terekspos dari ben-ben Bali lainnya? Apakah di Bali tidak memiliki basis media yang kuat (khususnya untuk musik cutting-edge)? Atau kalian merasa ada sentralisme pada permusikan Indonesia?
Jrx: Yup, Bali belum memiliki basis media yang kuat. Semua masih terpusat di Jakarta. SID terekspos karena kami melakukan sesuatu yang layak di-ekspos. Bukan karena skandal infotainment pastinya.
 
8) Seandainya SID tak berlanjut, mungkin kalian tak akan merealisasikan mimpi agung-nya, yaitu tur Amerika. Ada 2 tur lagih! Pada tur Vans Warped kalian cuma tampil sebagai ben ‘ecek-ecek’ (baca: kurang famous) sedangkan di tur From Bali with Rock kalian hadir sebagai headliner. Apa perbedaan yang kalian rasakan dari 2 tur tersebut? Dan setelah merasakan panggung bergengsi dalam festival dunia, apa yang berbeda dari event-event lainnya?
Jrx: Tidak ada perbedaan besar karena di US walaupun kami headliner, tetap saja orang sana mostly tidak tahu SID. Faktor perjuangannya sangat dominan. Perbedaan event internasional dengan event lainnya lebih pada disiplin waktu yang akurat dan masalah kebersihan. Orang Indonesia harus lebih sadar kebersihan dan menghilangkan kebiasaan jam karet.
 
9) Saya teringat statement dari promoter lokal ternama, bahwa yang membuat ben-ben Indonesia sulit go international adalah perkara bahasa/lirik. Tapi dengan berhasilnya SID tur ke Amerika telah melabrak argument-argumen yang sama. Kalo bagi kalian, apa yang membuat ben-ben lokal susah tembus ke skala dunia? Atau, semua itu memang ada faktor keberuntungan juga?
Jrx: Hukum alam. Mungkin karena memang belum waktunya. Jika harus terjadi, pasti akan terjadi. Everything happens for a reason.
 
10) Secara kultur musik, kalian kan juga mengadopsi budaya luar. Tapi selama tur di Amerika kalian merasa ada penilaian ‘dibanding-bandingkan’ ‘ga?
Jrx: Gak ada, mungkin publik AS sudah melewati fase 'membanding-bandingkan' band ini dengan band itu. Mereka lebih kepada sikap take it or leave it. Jika suka, mereka tunjukkan dukungan, jika tidak suka ya mereka pergi. Fair dan gak banyak basa basi seperti di Indonesia.

Lebih baik perbaiki dulu negara kita, benahi sistem pendidikan dan kesehatan untuk warga miskin, kurangi jumlah pengangguran. Kalau sudah kuat baru kita bicara perang.

11) SID pernah buat DVD tur Australia. Ada rencana tur Amerika kemarin dibuatkan DVD-nya juga? Kalo iya, kapan dirilis?
Jrx: Sedang di-edit, mudah-mudahan rilis sebelum 2010.
 
12) Ehm! Selama tur Amerika kemarin kalian dapet groupis ‘ga?
Jrx: No comment.
 
13) Sebelumnya, sejauhmana kalian mengetahui fanbase SID di luar Indonesia, terutama Amerika?
Jrx: Kami mengetahuinya lewat Myspace, ada beberapa warga AS yang menyimak perjalanan SID dan memesan merchandise/CD untuk dikirim ke AS. Walaupun jumlahnya tidak fantastis, lumayanlah daripada tidak ada sama sekali.
 
14) Baru-baru ini SID mendeklarasikan para “Outsiders” wanita dengan sebutan “Lady Rose”. Ada alasan khusus?
Jrx: Agar wanita dalm dunia punkrock lebih dihargai dan dilindungi. Tidak dianggap sebagai pelengkap saja karena sejatinya peran mereka juga besar. Selain itu juga untuk mengikis image 'machoisme' yang berlebihan dalam punkrock. Kami sudah muak dengan stigma punkrock itu simbol kekerasan/kejantanan. Itu semua omong kosong manusia-manusia berpikiran sempit. Punkrock tidak mengenal jenis kelamin, ras, dan strata sosial. Punkrock ada untuk semua manusia tanpa terkecuali. Miskin-kaya tua-muda laki-perempuan, semua bebas menikmati punkrock.
 
15) Banyak ben-ben luar (terutama yang cutting-edge) lebih mengharapkan ‘pemasukannya’ dari hasil tur dibanding penjualan album. Kalian sendiri bagaimana?
Jrx: Sama.

16) Dengan partisipasi kalian dalam tur Vans Warped, ini tentu menambah reputasi kalian. Dengan begitu, apa ‘bayaran’ kalian juga naik?
Jrx: Tergantung acaranya. Kemarin konser amal untuk Padang kita tidak dibayar dan ikut menyumbangkan donasi dalam bentuk lelang t-shirt/CD SID. Tapi kalau 
 
acaranya memang komersial dan disponsori korporat besar, kenapa harus malu meminta bagian yang besar juga. Realistis tidak ada salahnya.
 
17) Melihat style kalian yang rockabilly, jelas SID punya influens sisi western yang cukup kuat. Tapi saat tur Vans Warped kalian mengenakan pakaian adat Bali. Apa ini hanya pendomplengan identitas aja supaya mendapat simpatik? Bukankah sebelumnya kalian mengumbar nilai-nilai be yourself?
Jrx: Pertanyaanmu agak norak sebenarnya [hehehe-red] but anyway, kita memakai pakaian adat Bali karena beberapa alasan; 1. Publik AS tidak tahu Bali/Indonesia itu seperti apa dan pakaian adat bisa menjadi penegas darimana kita berasal. 2. Posisi kita di sana sebagai duta Indonesia dan tour kita memang bertujuan mempromosikan Bali/Indonesia. 3. Kita tetap menjadi diri sendiri karena di Bali kita sering memakai pakaian adat untuk beberapa acara yang bersifat adat.
 
18) Bagaimana pengklaiman budaya atas negara lain yang belum lama ini terjadi, bahkan tari Pendet dari Bali sempat kena imbasnya.
Jrx: Basi. Tiba-tiba semua orang menjadi patriotik berlebihan. Tidak mau melihat fenomena ini lebih luas dan bijak. Maunya perang dan perang. Lebih baik perbaiki dulu negara kita, benahi sistem pendidikan dan kesehatan untuk warga miskin, kurangi jumlah pengangguran. Kalau sudah kuat baru kita bicara perang. Tapi SID tidak pernah mendukung perang. Perang tidak pernah menyelasaikan masalah tapi menambah masalah. Buktinya sudah banyak: Iraq, Israel, Palestina. Semua masalah bisa diselesaikan tanpa harus menghilangkan nyawa manusia-manusia tidak bersalah. Fuck war!
 
19) Seandainya Bali berpisah dari Indonesia dan menjadi negara tunggal, kalian sepakat ngga?
Jrx: Haha. Gak mau dan gak mungkin bisa, listrik saja Bali masih tergantung sama Jawa. Cuma orang gila yang berpikir Bali bisa menjadi negara tunggal karena faktanya Bali masih sangat tergantung dengan propinsi-propinsi lain di Indonesia.
 
20) Pernah ngga kalian ditolak orang tua pacar karena penampilan kalian yang rock n roll?
Jrx: No comment.
 
21) Ok. Ada yang ingin ditambahkan?
Jrx: Jaga dan hormati bumi ini maka ia akan membalasnya dengan cinta. Masa depan semesta ini kita semua yang menentukan.
 

READ MORE » Wawancara dengan Jerinx (Jrx)

Interview Jrx tentang sampah. From Kawanku Magz.


1. Sejak kapan sih Jerinx lebih peduli sama lingkungan hidup? Apa yang pertama kali bikin Jerinx tergerak untuk jadi orang yang lebih ramah lingkungan?

ada beberapa moment yang memotivasi saya untuk menjadi orang yang sedikit lebih peduli terhadap lingkungan. salah satunya adalah ketika saya melihat betapa kotornya pantai di Bali sekitar 4 tahun yang lalu. ini cukup menyakitkan hati mengingat Bali adalah destinasi pariwisata internasional. saya jadi ingin melakukan sesuatu. jadi semuanya bermula dari kecintaan saya terhadap Bali. dari sana saya berpikir, dengan musik saya akan coba melakukan suatu perubahan. mencoba menyebarkan pesan lewat apa yang saya bisa. kemudian 2 tahun yang lalu saya menemukan dvd dokumentari 'inconvenient truth' yang membuka lebar mata saya thd bahaya global warming. point saya, kamu tidak harus menjadi orang pintar untuk lebih mencintai lingkungan, lihat sekitarmu, buka hatimu dan kamu akan merasakan bagaimana bumi kita menangis saat ini.



2. Dalam kehidupan sehari-hari, apa aja yang Jerinxlakukan untuk mengurangi efek pemanasan global?
menghemat pemakaian listrik dan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor jika tidak diperlukan, memakai sepeda untuk transportasi jarak dekat sungguh menyenangkan!

3. Khususnya tentang sampah, ada enggak yang Jerinx lakukan untuk mengelola sampah, misalnya memisahkan sampah organik dengan an-organik, mendaur ulang sampah an-organik jadi benda-benda yang bisa dipakai lagi, atau mengurangi sampah plastik misalnya?
saya sebisa mungkin tidak memakai tas plastik/kresek jika berbelanja. kebiasaan ini saya mulai 4 tahun yang lalu. kadang saya ditatap agak aneh sama ibu penjaga warung ketika saya menolak diberikan tas kresek, tapi setelah saya jelaskan ini untuk mengurangi samapah plastik si ibu paling senyum2 aja, haha. kalau dirumah saya memisahkan sampah plastik, terutama botol munuman, dan memberikannya ke pemulung untuk mereka jual ke tempat daur ulang.

4. KaWanku pernah dengar cerita kalau SID setiap manggung selalu bawa kantong plastik sampah besar untuk memunguti sendiri sampah sisa-sisa pertunjukan. Bener enggak nih? He he he.
haha, ada beberapa konser amal yang pernah kita organize sendiri dan tema-nya menjaga kelestarian pantai di Bali. dalam konser2 spt itu, kita selalu concern thd kebersihan venue, jadi kita memastikan setelah konser venue tidak menjadi timbunan sampah seperti di konser2 yang lain. apalagi venue yang kita gunakan seperti pantai, kebersihan-nya harus sangat diperhatikan. jangan sampai kita bikin konser amal untuk pantai tapi kita sendiri malah bikin kotor pantai.

5. Dalam kaitannya dengan karya musik SID sendiri, ada rencana untuk membuat kemasan album atau show SID yang lebih ramah lingkungan enggak?
ide tsb sudah coba kita realisasikan dalam kemasan CD album Black Market Love yang tidak memakai plastik, dan untuk album berikutnya mungkin akan kita sertakan tips2 mengendarai sepeda gayung dengan aman? hahaha....

6. Belakangan efek pemanasan global makin terasa. Mulai dari iklim yang makin enggak menentu sampai krisis pangan. Kalau buat Jerinx sendiri, efek pemanasan global apa yang paling menakutkan?
global warming membuat hairwax dan eyeliner saya cepat mencair! haha, seriously, efek yang paling menakutkan bagi saya adalah tenggelamnya daratan karena mencairnya gletser. bayangin semua daratan tenggelam, how can we survive. that's heavy.
READ MORE » Interview Jrx tentang sampah. From Kawanku Magz.

ghatered with outsider SemaranG





Akhirnya Setelah kita datang ke Markas outsiders Jepara,kini gantian kita Mengrebek Markas outsiders SemaranG dengan "Arak S.a.I.D" khas kota demak,juga suguhan dengan baik dari khas kota semarang "Putihan Tawang".
tukar menukar whiskey... hahahaaaaa....



























READ MORE » ghatered with outsider SemaranG

ghatered with outsider Jepara


 


pada awal mtahun 2010,tepatnya tanggal 2 januari....
dua hari setelah perayaan pergantian tahun 2009 ke 2010, outSIDers demak menyantroni markas outSIDers jepara. untuk terus menjaga & menjalin tali persahabatan antar outsiders di BUMI PERTIWI. chers for all outsiders BUMI PERTIWI









READ MORE » ghatered with outsider Jepara